WhatsApp Image 2024-02-07 at 19.33.04_8501907b
previous arrow
next arrow
xr:d:DAF-4xttWGo:71,j:1941474905019999148,t:24040103
previous arrow
next arrow

FORKOMA PMKRI NTT Bergerak Dari Perbatasan RI – RDTL Menuju Indonesia

KOPPINEWS.ID, Kota Atambua NTT- Forum Komunikasi Alumni Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (FORKOMA – PMKRI) Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar acara pengukuhan tiga (3) Dewan Pimpinan Cabang di pulau Timor, yaitu DPC FORKOMA PMKRI Belu, Malaka, Timor Tengah Utara (TTU) dan Rapat Koordinasi Daerah (RAKORDA).

Kegiatan itu diselenggarakan pada hari Sabtu – Minggu (19–20) Februari 2022.

Kegiatan itu dihadiri oleh sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Daerah FORKOMA PMKRI NTT, anggota dan pengurus DPC FORKOMA PMKRI Belu, Malaka dan TTU. Sebelum pengukuhan digelar, kegiatan itu diawali dengan perayaan ekaristi kudus.

Ketua Panitia “Yan Pareira”, pada sambutannya menyampaikan, sebagai perwujudan nyata pengabdian terhadap Gereja dan Negara, FORKOMA PMKRI NTT telah ambil bagian dalam berbagai bidang profesi namun belum diorganisasikan dengan baik.

“Keberadaan Kabupaten Belu, Malaka dan TTU secara administratif yang berada pada garis perbatasan RI – RDTL menjadi suatu diskursus internal FORKOMA PMKRI – NTT, itulah sebabnya pada kegiatan ini mengangkat tema Quo Vadis Kaderisasi Katolik yang kerucut pada pengembangan ekonomi masyarakat di perbatasan, dengan harapan akan melahirkan rekomendasi – rekomendasi yang sifatnya solutif”.

Lanjut Yan, hal itu dianggap penting karena pembangunan di wilayah perbatasan tidak hanya berkutat pada infrastruktur, tetapi pengembangan ekonomi juga harus disentuh secara serius agar tidak terjadi kesenjangan ekonomi di wilayah perbatasan. Demikian pungkas Yan.

Baca juga  Pemkab Basel Terima Penghargaan Predikat Kepatuhan Tinggi Standar Pelayanan Publik Tahun 2022

Ketua DPD FORKOMA PMKRI – NTT (Aloysius Min) yang akrab disapa Alo itu menegaskan, “FORKOMA PMKRI adalah rumah bersama bagi semua alumni PMKRI, di dalam rumah bersama ini terdiri dari berbagai profesi, ada yang ASN, politisi, pengusaha, jurnalis, aktifis LSM, petani modern dan lain sebagainya. Selain berpikir tentang kaderisasi alumni, FORKOMA PMKRI juga lahir untuk memastikan bahwa eksistensi PMKRI di semua cabang masih terjaga, oleh karena itu di setiap kegiatan FORKOMA, anggota PMKRI harus hadir. FORKOMA tidak boleh hanya berpikir tentang diri sendiri, sebaliknya harus membackup semua jenis kegiatan PMKRI”.

“Di dalam rumah FORKOMA PMKRI ini, perbedaan pilihan politik itu wajar, tidak boleh saling sikut, justru harus mampu menjunjung tinggi perbedaan dalam konteks berpolitik”.

“Pengukuhan tiga (3) DPC FORKOMA PMKRI hari ini guna menindaklanjuti salah satu keputusan MUSDA pada tanggal 25 Juni 2021 yang lalu, bahwa komitmen kita saat itu, di semua Kabupaten/Kota yang ada alumni PMKRI’nya, maka harus dibentuk kepengurusan FORKOMA di sana dan hendaklah FORKOMA jalan dan berjuang bersama”.

“Sebagaimana tema yang diangkat pada momentum ini “Quo Vadis Kaderirasi Katolik” sesungguhnya ingin menghantar kita untuk melakukan refleksi, kondisi hari ini, bahwa kita berjuang sendiri – sendiri (petarung tunggal atau single fighter). Berharap ke – depan kita bisa saling suport dan saling backup, artinya “kita sama – sama berjuang dan berjuang bersama – sama”. Jadi pergerakan FORKOMA PMKRI – NTT kali ini jelas, bahwa “dari perbatasan RI – RDTL menuju Indonesia. Demikian pungkas Alo.

Baca juga  Polres Pangkalpinang Gelar Upacara Laporan Kenaikan Pangkat Pengabdian Polri TMT 1

Sementara itu, senator muda asal NTT “Anggelo Wake Kako” (anggota DPD RI) menyampaikan, “FORKOMA PMKRI NTT hari ini tidak sedang berbicara saja, namun terpanggil untuk berbuat. Nah, hal ini mesti diapresiasi oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten Belu”. Lanjut Anggelo, sudah seharusnya FORKOMA PMKRI NTT bersinergi dengan pemerintah untuk perkembangan ekonomi di wilayah perbatasan RI-RDTL yang lebih baik ke-depan. Selain kita berpikir tentang ekonomi masing-masing, kita juga harus berpikir dan berbuat banyak untuk semua rakyat di NTT ini. Demikian pungkas Anggelo.

Diketahui, usai agenda pengukuhan tiga (3) DPC FORKOMA PMKRI itu, dilanjutkan dengan agenda RAKORDA Regio Timor. Pada RAKORDA itu, FORKOMA PMKRI – NTT Regio Timor membahas tentang Organisasi secara internal, kaderisasi dan ekonomi, baik ekonomi anggota FORKOMA maupun ekonomi masyarakat se-pulau Timor, terkhusus lagi wilayah perbatasan.

Reporter : Andi.

Penulis :Andi.

Editor : Kristianus Dio.




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *