WhatsApp Image 2024-02-07 at 19.33.04_8501907b
previous arrow
next arrow
xr:d:DAF-4xttWGo:71,j:1941474905019999148,t:24040103
previous arrow
next arrow

Apa Kabar Basel, Jika Si Mutiara Hitam Tak Lagi Berjaya!! 

KOPPINEWS.ID, Bangka Selatan- Baru-baru ini pasar tradisional Toboali di ujung selatan pulau Bangka (Basel), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) di hebohkan sepi dari konsumen atau pengunjung yang datang .

Menurut dari salah satu pedagang pasar, sepinya pengunjung yang datang atau sepi dari konsumen akhir-akhir ini lantaran dampak dari sulitnya mendapatkan produksi biji Timah oleh para penambang , bahkan menurut dia sebagian dari mereka banyak yang harus mengalami gulung tikar. Ujar pedagang pasar yang tidak mau di sebutkan namanya.

Tak hanya itu saja toko kelontong, warung-warung jualan kue pinggiran pun ikut merasakan merasakan dampak positif dari kejayaan si Mutiara hitam dari pulau Babel .Ini ungkapan dari salah satu pedagang yang yang tak ingin di sebutkan namanya. “Di era kejayaan nya Timah, kami ikut merasakan dampak positif dari penghasilan sehari-hari , warung kami selalu ramai dari para pembeli dagangan kami laris manis, kebutuhan sehari-hari kaki tidak pusing dan tidak harus meminjam ke koperasi. Harapan kami semoga timah tetap pada kejayaan nya. Ungkapnya

Baca juga  Gebyar Seni Budaya TK Negeri se-Pangkalpinang, Bunda PAUD : Tanamkan Cinta Kebudayaan Daerah Sejak Usia Dini

Timah sering mendapat julukan si Mutiara hitam dari pulau Bangka Belitung , pastinya timah menjadi primadona masyarakat Bangka Belitung (Babel).

Babel merupakan salah satu daerah penghasil timah terbesar di Indonesia dan menghasilkan material yang berlimpah dari limbah penambangan timah tersebut , tak hayal hingga saat ini masih banyak masyarakat Babel yang menggantungkan dirinya dengan bermata pencaharian sebagai penambang biji pasir Timah .

Berdasarkan hasil pantauan awak media, di berbagai kabupaten yang terletak di provinsi Kep Bangka Belitung (Babel), salah satunya kabupaten Basel Sangat jelas Dampak perekonomian dari hasil menambang biji timah.l Timah masih manjadi penyokong perekonomian masyarakat.

Baca juga  Pj Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin Tandatangani MoU Perubahan KUA-PPAS APBD 2022

Sejak presiden kedua Soeharto tidak lagi menjabat sebagai presiden republik Indonesia, pertambangan biji Timah di Kep Babel secara besar-besaran baik Yang legal ada juga yang secara ilegal .

Meskipun demikian , tak sedikit juga masyarakat yang terkesan menyalahi aturan dalam bertambang ,sehingga harus berhadapan dengan ketentuan hukum yang berlaku .

Awak media mencoba konfirmasi langsung kepada salah satu penambang yang tidak mau disebutkan namanya , “Kami masyarakat yang berprofesi sebagai penambang hanya ingin bekerja pak , mengais rezeki buat menafkahi keluarga kami , mungkin cara kami salah , tapi setidaknya kami harus memenuhi kebutuhan kami sehari-hari dan tidak jarang terkadang kami mengalami kerugian .

Pewarta: Sony




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *