WhatsApp Image 2024-02-07 at 19.33.04_8501907b
previous arrow
next arrow
xr:d:DAF-4xttWGo:71,j:1941474905019999148,t:24040103
previous arrow
next arrow

SMA Ini Ajaib , Sudah 3 Tahun Belajar Masih Numpang di Gedung SMP

KOPPINEWS.ID, Bangka Selatan – Minggu (06/08/2023) Kata siapa belajar di sekolah harus memiliki gedung sendiri? SMAN 3 Toboali salah satu contohnya.

Sekolah negeri ini hingga kini belum memiliki gedung, namun tetap belajar dan mengukir prestasi.

Loh, kok bisa? Begini ceritanya.

Semua berawal pada tahun 2021 lahirlah sekolah baru yang berada di Desa Jeriji, kabupaten, Bangka Selatan, provinsi kepulauan Bangka Belitung.

Sekolah ini ajaib, karena bisa berdiri tanpa bangunan, bisa beraktivitas tanpa jam normal, dan dapat bersaing tanpa fasilitas.

SMA ini pun untuk sementara meminjam gedung milik SMPN 4 Toboali yang lebih dulu berdiri di desa yang sama.

SMP pun harus merelakan jam belajarnya dipotong agar bisa berbagi jam belajar dengan kakak kelasnya.

Pembagian jam ini terhitung dari jam 7 pagi hingga pukul 12 siang merupakan jam belajar untuk siswa SMP.

Dilanjutkan jam 12.30 siang hingga jam 4 sore giliran siswa SMA yang melanjutkan kegiatan belajar.

Jam tersebut tidak ideal sebetulnya, karena umumnya untuk jam belajar di tiap sekolah dari jam 7 pagi hingga jam 4 sore.

Menariknya, dari kekurangan jam belajar itu pula yang menjadikan sekolah ini bisa berkembang tanpa bangunan.

Baca juga  AIK BAKUNG Desa Permis, Mari masyarakat manfaatkan Pelayanan yang di siapkan Pemkab Basel

Di tahun pertama belajar, para guru yang merancang pembelajaran sebenarnya kewalahan.

Karena guru di sini dituntut agar bisa menyampaikan materi dengan porsi yang sama dengan sekolah lain yang fullday school.

Terpaksa para guru saling bahu membahu dan menyiasati agar pembagian jam belajar dapat dimaksimalkan.

Salah satunya jumlah jam yang dirampingkan. Kalau di sekolah fullday school 1 jam pelajaran berjumlah 45 menit, di SMA ini 1 jam pelajaran hanya 22 menit saja.

Nah, itu baru jam belajarnya. Lalu untuk cara menyampaikan dan memadatkan materi bagaimana?

Salah satu guru yang bernama Rismiyati menjelaskan beberapa kali mengajar seperti dikejar-kejar hewan buas.

Artinya penyampaian materinya secepat dan sepadat itu. Karena dalam mengajar, guru juga memiliki target dan pegangan berupa silabus selama 1 semester berjalan.

Jadi dalam 1 kali pertemuan, Rismiyati juga harus bisa memenuhi target silabus yang sudah dirancang sejak awal.

Lalu, apakah memungkinkan menyampaikan materi dengan cepat dan padat tapi tetap menyenangkan bagi siswa?

Kendati masih menumpang dan berbagi jam belajar dengan SMP.

Baca juga  Rangka Memperingati HPSN 2024, DLH Basel Ajak Masyarakat Kurangi Sampah Plastik

Siswa SMA 3 Toboali tetap dapat merasakan atmosfer belajar yang cukup menyenangkan.

Penulis biasanya dalam mengajar menyisipkan agenda ice breaking bagi siswa selama 5 menit sebelum pembelajaran.

Kegiatan ice breaking ini salah satunya memberikan pertanyaan cepat pada salah satu siswa secara random, dan untuk siswa yang tidak berhasil menjawab pertanyaan akan dijatuhi hukuman.

Hukumannya beragam, dari bernyanyi hingga stand up.

Siapa sangka, dari kegiatan sederhana di atas dapat memacu kerja otak siswa untuk lebih cepat dari biasanya.

Siswa juga tetap bisa mengeluarkan gelak tawa dan sedikit senyuman di tengah pembelajaran yang serius.

Bahkan, pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan semacam itu bisa membuat siswa sedikit lupa jika mereka dalam belajar masih menumpang dan fasilitasnya sangat terbatas.

Namun alhamdulillah, ada kabar baik.

Sejak peletakan batu pertama tahun 2021 lalu, akhirnya tahun ini 2023 rencana pembangunan Gedung SMAN 3 Toboali mulai terealisasi.

Saat ini rencana pembangunan gedung sudah dalam proses lelang dan akan segera dibangun.

Semoga para siswa semakin semangat berprestasi dengan gedung baru.

Penulis: Try Prasetyo
Editor : Sony




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *