WhatsApp Image 2024-02-07 at 19.33.04_8501907b
previous arrow
next arrow
xr:d:DAF-4xttWGo:71,j:1941474905019999148,t:24040103
previous arrow
next arrow

Menakar Potensi Maritim Bangka Belitung

Menakar Potensi Maritim Bangka Belitung

KOPPINEWS.ID, Bangaak Belitung- Interkonektivitas antarpulau untuk mewujudkan Indonesia-Sentris yang digadang-gadang Pemerintah bak mimpi di depan mata, tetapi belum jua terjamah oleh kenyataan. Menilik potensinya, dengan luas laut 65.301 km2 atau 79,90 persen dari total wilayah Provinsi yakni 81,725.06 km2, sektor kemaritiman tentu menjadi salah satu potensi terbesar dari provinsi yang terletak di timur Pulau Sumatera ini.

Pada tahun 2022, perikanan tangkap (fish capture) laut dan darat sebagai potensi maritimnya, Bangka Belitung mampu memproduksi sebesar 222.067 ton dengan nilai Rp8.215.523.818 (Kementerian Kelautan dan Perikanan). Sementara, daratan Bangka Belitung yang hanya 20,1 persen juga tak kalah menunjukkan potensinya di bidang pertambangan timah. Sektor ini justru menjadi penyokong terbesar dari Bangka Belitung untuk pendapatan negara dengan menghasilkan 173.095.125,63 dolar dari hasil produksi 5.944.352,60 ton per April 2024 (bps.dalamangka)

Potensi ini akan terjamah dengan maksimal di sektor perdagangan maupun keluar-masuk barang kebutuhan jika interkonektivitas antarpulau berjalan dengan baik, bagaimana di bagian barat terhubung dengan Sumatera Selatan, utara dengan Batam, Singapura, Malaysia dan negara lain di benua Asia, hubungan ke Pulau Jawa melalui Pelabuhan Pangkalbalam, juga dapat terkoneksi dengan Kalimantan melalui Pelabuhan Manggar.

Baca juga  Pj Ketua TP PKK Babel Beri Edukasi Singkat Kepada Orang Tua Desa Lubuk Pabrik

Nyatanya, saat ini potensi ekonomi itu belum secara maksimal masuk ke kas daerah. Kendalanya? Karena kapasitas pelabuhan di Bangka Belitung masih terbilang kecil dan mengharuskan adanya antrian saat bongkar-muat. Belum lagi adanya persoalan pendangkalan alur, sehingga membuat kapal bertonase besar sulit untuk bersandar. Hal inilah yang membuat Bangka Belitung kesuitan memenuhi permintaan global, sehingga sulit untuk bersaing di pasar mancanegara.

Padahal, secara geografis Bangka Belitung berada pada letak yang strategis sebagai kawasan perdagangan internasional. Bahkan, Bangka Belitung disebut masuk dalam jalur Sutra (Silk Road) atau lebih dikenal sebagai jalur perdagangan tertua yang menghubungkan antara Cina, India, Asia Tenggara dan Eropa.

Upaya untuk memungkinkan Bangka Belitung dapat langsung melakukan aktivitas ekspor-impor sudah dilakukan pada masa Gubernur Babel Erzaldi Rosman, dengan rencana pengembangan Pelabuhan Belinyu menjadi pelabuhan ekspor-impor berkapasitas 10.000 GT.

Langkah tersebut sudah dalam tahap komunikasi bersama Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Pelabuhan dan Pengerukan Kemenhub RI, dan hingga saat ini dalam pertimbangan pemerintah

Baca juga  Safrizal Tegaskan Pelayanan Publik Tetap Harus Kondusif Selama Penyelenggaraan Pemilu

Selain infrastruktur keras, upaya lain yang terus digodok oleh pemerintah untuk menciptakan interkonektivitas ialah infrastruktur keras non fisik dengan pemanfaatan digital melalui aplikasi Inaportnet. Sistem layanan tunggal secara elektronik berbasis internet ini memberikan pelayanan kapal dan barang secara transparan di pelabuhan, menjamin rasa keadilan pelayanan (first come first served), mempercepat penyelesaian pelayanan kapal dan barang, hingga meminimalisasi biaya.

Penerapan aplikasi keluaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 157 Tahun 2015 tersebut sudah terkoneksi di 264 pelabuhan se-Indonesia sejak diluncurkan pada 2016, termasuk 2 pelabuhan di Bangka Belitung, yaitu Pelabuhan Tanjung Kalian, dan Pelabuhan Manggar.

Jika seluruh instrumen interkonektivitas pendukung untuk daerah kepulauan seperti Bangka Belitung terpenuhi dengan panjang dan kapasitas dermaga yang memadai, pelayanan inaportnet aktif di seluruh pelabuhan, dan bahkan ketersediaan kapal mencukupi, cita-cita Indonesia-Sentris yang diinginkan dapat terealisasi. (Diskominfo)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *