WhatsApp Image 2024-02-07 at 19.33.04_8501907b
previous arrow
next arrow
xr:d:DAF-4xttWGo:71,j:1941474905019999148,t:24040103
previous arrow
next arrow

Kepala Puskesmas Toboali Ingat Masyarakat Waspadai Resiko Penyakit DBD Dimusim Penghujan

Koppinews – Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Toboali Kabupaten Bangka Selatan (Basel), Dr. Annisa Nur Intan menghimbau kepada masyarakat agar selalu waspada risiko penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi di musim penghujan.

“Masyarakat Basel harus tetap waspada karena di khawatirkan kasus DBD kembali meningkat di Toboali. Demam berdarah ini biasanya mengalami peningkatan kasus di akhir musim hujan terutama pada bulan Desember,” imbau Kepala Puskesmas Toboali Dr Annisa Nur Intan, Rabu (4/12/2024) siang.

Diungkapkan Dr. Annisa curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan genangan air dan menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.

Baca juga  Pemkab Bangka Selatan Resmi Gelar SKD CPNS 2024

“Oleh karena itu, masyarakat harus menjaga kebersihan diri dan lingkungan, kemudian barang-barang bekas tidak terpakai atau tidak digunakan yang memungkinkan dapat menimbulkan genangan air sebaiknya bisa dihilangkan dan dikurangi,” ungkapnya.

Ia mengatakan bahwa pada akhir musim hujan ketika curah hujan mulai berkurang, nyamuk kembali aktif dan dapat menyebar lebih luas. Hal Inilah puncak peningkatan kasus demam berdarah sering terjadi di bulan Maret, Juni, hingga November dan Desember.

“Maka dari itulah saya selalu mengingatkan masyarakat agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat dengan Menguras tempat penampungan air, Menutup tempat-tempat penampungan air, Mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk (3M),” kata Dr. Annisa.

Baca juga  Penyakit TBC di Basel Mencapai 176 Orang

“Untuk menurunkan kasus DBD tersebut sangat diperlukan berbagai upaya, atau intervensi yang dilakukan secara bersamaan antara masyarakat dan pemerintah daerah yang pastinya, semua intervensi ini harus dilakukan dengan konsisten dan terpadu, baik oleh pemerintah, masyarakat, maupun sektor lainnya,” tutupnya.

(Sy)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *